Peran Biokimia
Peranan biokimia dalam kehidupan sehari-hari dapat dilihat dalam keadaan secara normal, tubuh dan dalam keadaan patologis.Dalam keadaan normal biokimia dapat dipandang melalui aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya suatu unsur-unsur kimia. Dalam tubuh, peran biokimia sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, karena disini enzim-enzim, hormon-hormon serta zat-zat lain memainkan peran pentingnya dalam sintesa-sintesa suatu biomolekul. Sedangkan dalam keadaan patologis, peran biokimia tertuju pada suatu organ, misalnya hati, di hati terdapat berbagai enzim yang bekerja yang sesuai dengan fungsinya.
Peran Biokimia dalam Kehidupan Sehari-hari dalam Keadaan Normal
Seperti yang dijelaskan di atas, biokimia dalam keadaan normal dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari, misalnya orang yang menderita Hyperkolesterol dan darah tinggi yang juga penyebab penyakit jantung, untuk bisa menjawab kenapanya itu kembali ke ilmu biokimia orang harus mengerti apa penyebabnya dan itu ada unsur kimianya.
Bagaimana makanan itu bisa diserap atau tidak karena semuanya akan melewati sel yang nantinya akan dikemas dalam bentuk lippo protein.dan itu berarti dalam bentuk lemak atau kolesterol yang tidak bisa larut dalam air berarti tidak larut pula dalam darah.
Semua itu di masyarakat lebih dikenal dengan sebutan LDL atau kolesterol total, jadi peran biokimia disini adalah sebagai basik untuk bisa mengetahui proses terjadinya kolesterol atau biomolekul lainnya.
Aplikasi biokimia lainnya yang mungkin lebih mudah di kenal adalah pemeriksaan genetik / DNA dan lain sebagainya yang berkaitan dengan keingintahuan seeorang akan dirinya sendiri maupun keluarga. Yang kesemuanya itu berdasarkan ilmu biokimia.
Selain itu peran biokimia dalam keadaan normal dapat dilihat dari sintesa glukosa.
a. Peran glukosa dalam darah
1. Pusat semua metabolisme
2. Bahan bakar universal untuk semua sel manusia
3. Sumber karbon untuk sintesis banyak senyawa lain
4. Untuk energi semua tipe sel manusia
Kadar glukosa darah normal, Hipoglikemia,, hiperglikemia. Kadar glukosa normal adalah 70-120 mg/100 ml. Pada saat Hiperglikemia adalah di atas 170 mg/100 ml, pada saat ini gula akan dikeluarkan melalui urine, pada saat Hipoglikemia adalah di bawah 40-50 mg/100 ml yang akan menyebabkan rasa gugup, pusing, lemas, lapar.
b. Pembentukan ATP dari Glukosa
Reaksi keseluruhan gliolisis aerob adalah:
Glukosa + 2 NAD+ + 2 Pi + 2 ADP → 2 piruvat + 2 NADH + 4H+ + 2 ATP + 2 H2O
Bila sel mempunyai kapasitas oksidasi yang tinggi, dalam hal ini tersedia sejumlah mitokondria, enzim-enzim mitokondria dan oksigen. NADH akan ditransfer ke rantai transport electron mitokondria dan piruvat akan dioksidasi lengkap menjadi CO2 via siklus asam trikarboksilat (TCA).
Keadaan normal juga dapat kita lihat dari zat yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia yaitu air dan oksigen. Air dan oksigen, adalah kebutuhan pokok setiap kehidupan. Air merupakan penyusun utama tubuh manusia (manula 50%, orang dewasa 70%, anak-anak 80%, dan bayi 98%). Di dalam tubuh, air menempati sebagian besar organ-organ penting seperti jaringan otak (83%), ginjal (82%), jantung (79%), paru (80%) darah (90%).
Air bukanlah sumber energi tubuh, juga air bukanlah obat. Namun peran air dalam metabolisme tubuh sangat penting, karena ia bertindak sebagai perantara reaksi-reaksi biokimia dalam tubuh. Fungsi utamanya adalah sebagai pelarut dan perantara yang mempertemukan bagian-bagian penyusun enzim, hormon, antibodi dan sebagainya. Oleh sebab itu bahan-bahan metabolisme harus bisa diangkut oleh air, termasuk Oksigen yang berfungsi sebagai pembakar bahan makanan yang terserap dalam sistem pencernaan.
Kemudian mengenai peranan biokimia dalam keadaan normal yang dapat dilihat dari sintesa omega 3. Omega 3 terdiri dari senyawa EPA dan DHA ). EPA dan DHA memiliki fungsi masing-masing di dalam tubuh kita, dan secara tepatnya kedua senyawa
tersebut memiliki path (jalur) yang menentukan proses biokimia selanjutnya . EPA dan DHA adalah bagian yang sangat penting dari cell membrane. Secara keseluruhan EPA, DHA menunjang kesehatan mental, dan tanpa supply yang mencukupi, tubuh akan terganggu stabilitas mentalnya.
Peran Biokimia dalam Kehidupan Sehari-hari dalam Tubuh
Peran biokimia dalam tubuh dapat dilihat dari sintesa senyawa-senyawa organic yang diabsorbsi di dalam tubuh. Seperti karbohidrat, lemak, asam amino, protein, dan enzim.
Karbohidrat merupakan senyawa organik yang mengandung unsur C, H dan 0 serta merupakan sumber energi yang paling murah. Berdasarkan monomer penyusunnya, karbohidrat dikelompokkan menjadi monosakarida (glukosa, fruktosa dan galaktosa), disakarida (maltosa, sukrosa dan laktosa), dan polisakarida (pati, glikogen dan sellulosa).
Bentuk molekul karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida
Lemak adalah senyawa yang tergolong lipid dan termasuk lipid sederhana, mempunyai sifat tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organik. Lemak merupakan sumber energi yang terbesar bagi tubuh dibandingkan karbohidrat dan protein. Lemak merupakan trigliserida karena merupakan ester dari 3 molekul asam lemak dengan gliserol.
Asam amino adalah monomer penyusun protein yang diperoleh dari hasil hidrolisis protein dengan asam, basa atau enzim. Asam amino diklasifikasikan menjadi 3 kelompok yaitu asam amino essensial, asam amino semi essensial, dan asam amino non essensial.
Protein merupakan salah satu dari biomolekul raksasa, selain polisakarida, lipid, dan polinukleotida, yang merupakan penyusun utama makhluk hidup. Selain itu, protein merupakan salah satu molekul yang paling banyak diteliti dalam biokimia. Protein ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius pada tahun 1838.
Biosintesis protein alami sama dengan ekspresi genetik. Kode genetik yang dibawa DNA ditranskripsi menjadi RNA, yang berperan sebagai cetakan bagi translasi yang dilakukan ribosom. Sampai tahap ini, protein masih "mentah", hanya tersusun dari asam amino proteinogenik. Melalui mekanisme pascatranslasi, terbentuklah protein yang memiliki fungsi penuh secara biologi.
Enzim adalah biomolekul yang berfungsi sebagai katalis (senyawa yang mempercepat proses reaksi tanpa habis bereaksi) dalam suatu reaksi kimia. Hampir semua enzim merupakan protein. Pada reaksi yang dikatalisasi oleh enzim, molekul awal reaksi disebut sebagai substrat, dan enzim mengubah molekul tersebut menjadi molekul-molekul yang berbeda, disebut produk. Hampir semua proses biologis sel memerlukan enzim agar dapat berlangsung dengan cukup cepat.
Asam nukleat dinamai demikian karena keberadaan umumnya di dalam inti (nukleus) sel. Asam nukleat merupakan biopolimer, dan monomer penyusunnya adalah nukleotida. Setiap nukleotida terdiri dari tiga komponen, yaitu sebuah basa nitrogen heterosiklik (purin atau pirimidin), sebuah gula pentosa, dan sebuah gugus fosfat. Jenis asam nukleat dibedakan oleh jenis gula yang terdapat pada rantai asam nukleat tersebut (misalnya, DNA atau asam deoksiribonukleat mengandung 2-deoksiribosa). Selain itu, basa nitrogen yang ditemukan pada kedua jenis asam nukleat tersebut memiliki perbedaan: adenin, sitosin, dan guanin dapat ditemukan pada RNA maupun DNA, sedangkan timin dapat ditemukan hanya pada DNA dan urasil dapat ditemukan hanya pada RNA.
Asam deoksiribonukleat, lebih dikenal dengan DNA (bahasa Inggris: deoxyribonucleic acid), adalah sejenis asam nukleat yang tergolong biomolekul utama penyusun berat kering setiap organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di dalam inti sel.
Secara garis besar, peran DNA di dalam sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus (dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV (Human Immunodeficiency Virus).
Asam ribonukleat senyawa yang merupakan bahan genetik dan memainkan peran utama dalam ekspresi genetik. Dalam dogma pokok (central dogma) genetika molekular, RNA menjadi perantara antara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotipik yang diwujudkan dalam bentuk protein.
Struktur dasar RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap nukleotida memiliki satu gugus fosfat, satu gugus gula ribosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat dari satu nukleotida dengan gugus gula ribosa dari nukleotida yang lain.
Perbedaan RNA dengan DNA terletak pada satu gugus hidroksil tambahan pada cincin gula ribosa (sehingga dinamakan ribosa). Basa nitrogen pada RNA sama dengan DNA, kecuali basa timin pada DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada empat pilihan: adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuk suatu nukleotida.
Peran Biokimia dalam Kehidupan Sehari-hari dalam Keadaan Patologis
Dalam keadaan patologis biokimia berperan sangat penting, biasanya menyangkut organ-organ dalam yang mengalami sintesa biomolekul, misalnya pada hormon-hormon wanita.
Hormon-hormon wanita secara fisiologis merupakan dibawah pengaruh Folicle Stimulating Hormon (FSH) yang dikendalikan bagian otak yang bernama Hipofise. Hormon kewanitaan yang penting adalah hormon Esterogen dan Progesteron yang berperan sebagai ciri sebagai kelamin primer dan sekunder. Kedua hormon ini sangat penting bagi setiap wanita dan wanita harus mengetahui tentang bagaimana fungsi dari hormon-hormon tersebut.
Esterogen (estradiol,Estron dan Estriol) bekerja dalam mukosa rahim (Endometrium) dengan mendorongnya untuk berkembang dan menebal. Proses Proliferasi ini berlangsung pada 2 minggu pertama dalam siklus Haid dan berfungsi menampung telur yang sudah dibuahi.
Progesteron,bersama Esterogen penting sekali bagi pemasakan Folikel dan pelepasan telur. Ovulasi ini baru terjadi beberapa hari setelah kadar LH mencapai puncaknya. Folikel berkembang lagi menjadi badan kuning(Corpus luteum), yang segera mulai membentuk Progesteron. Kedua hormone wanita juga memegang peranan penting pada pembuahan dan transport telur melalui Tuba-telur ke rahim dan pada penyarangannya dalam Endometrium (implantasi nidatio).
Minggu, 24 Januari 2010
Langganan:
Postingan (Atom)